Archive for April 23rd, 2024|Daily archive page

Puzzle #3: Suami

Tahun 2001, karena belum kenal, saya dan suami tidak pernah janjian untuk daftar Tarnus (yg sama-sama gagal). Begitu juga dengan seleksi STAN. Qadarullah, di SMPTN, kami memilih jurusan yang sama sebagai pilihan pertama dan Alhamdulillah, diterima. Di sanalah kami bertemu.

Buah favorit saya adalah mangga. Qadarullah, suami berasal dari kota penghasil mangga Probolinggo. Oleh-oleh pertama yang saya dapat dari beliau adalah satu karung mangga yang diberikan saat kami sedang berkumpul dengan teman-teman asisten lainnya di ruang pelatihan. Mangganya besar dan manis. Saya bagikan untuk teman-teman asisten dan teman kos.

Kuliner nusantara favorit saya adalah pecel dan sejenisnya. Qadarullah, perjalanan menuju Probolinggo selalu melewati kota yang memiliki pecel sebagai menu andalannya: Madiun. Saat naik kereta, yang ditunggu-tunggu adalah penjaja pecel yang menawarkan dagangannya di depan pintu. Selain pecel, di daerah Jatim masih ada kuliner berbumbu dasar kacang lainnya yang sama enaknya dengan pecel, yaitu: tahu tek, rujak petis, tajin palapa. Dulu, saya kurang suka rawon karena warnanya kurang menarik, tapi rawon di Jatim itu sedap lho.

Dulu saya jarang makan ikan laut karena lebih mudah mendapatkan ikan air tawar. Qadarullah, sekarang setiap pulang ke Jatim, menu ikan laut segar tidak pernah ketinggalan. Bermacam-macam ikan segar tersedia di pasar: ikan putihan, selingkuh, kakap, tuna, bawal. Cara mengolah ikan yang baru saya temui di sana adalah pengasapan ikan. Aroma ikan asap menjadi ciri khas dan rasanya sedap saat dicocol dengan sambal petis (cabai rawit, petis merah, jeruk nipis/limau).

Suami saya sangat suka jajanan cilok, batagor, cakue. Tasikmalaya adalah pusat jajanan berbasis tepung dan kanji dengan berbagai variasinya. Setiap pulang ke Jabar, menghentikan penjaja cilok yang lewat depan rumah menjadi aktivitas yang pasti dilakukan, minimal satu kali. Suami juga suka sarapan nasi TO (Tutug Oncom) yang menjadi ciri khas di Tasik.

Alhamdulillah, Allah SWT telah menakdirkan saya bertemu dengan suami meski asal kami berdua dipisahkan oleh jarak ratusan kilometer. Allah SWT juga telah menakdirkan saya bisa menyukai dan beradaptasi dengan budaya Jawa Timur. Begitu juga sebaliknya.