Archive for the ‘anak’ Tag

Puzzle #1: Ibu

Menjadi generasi pertama di keluarga besar yang menempuh pendidikan sampai jenjang tertinggi, menyisakan banyak ruang perenungan bagi saya. Banyak kenangan masa kecil yang tiba-tiba muncul seperti kepingan puzzle dan saya coba susun sebagai gambar yang utuh. Gambar yang menjelaskan perjalanan hidup saya sampai titik ini. Connecting the dots, solving the puzzles.

Ibu saya lahir di sebuah desa terpencil dan tandus, di Wonogiri. Saya masih ingat cerita keseharian Ibu. Salah satunya tentang proses memasak sayur lodeh yang diawali dengan mengambil kelapa dari pohon, mengupasnya, dan memarutnya. Kacang panjang dan cabai diambil dari pekarangan belakang rumah. Tempe dibuat oleh Mbah Putri dari kacang kedelai yang dipanen dari ladang. Selain sebagai asupan protein sehari-hari, tempe ini juga menjadi salah satu komoditas yang dijual ke pasar oleh Mbah Putri. Saat musim paceklik, gaplek dan thiwul (hasil olahan singkong) menjadi andalan sebagai sumber karbohidrat. Beras putih adalah sumber pangan yang cukup mewah dan biasanya disajikan saat momen istimewa, seperti acara hajatan, hari raya, dan gotong royong warga.

Ibu saya menempuh pendidikan SD di Wonogiri dan melanjutkan ke SKP (Sekolah Kepandaian Putri). Kata Ibu, SKP itu sekolah keruk-keruk pawon (dapur): belajar beres-beres rumah, menjahit, masak, dll. Jadi, secara formal, ijazah yang Ibu miliki sebenarnya sampai SD saja. Selanjutnya Ibu merantau ke Jakarta, ikut tinggal di rumah kakaknya (Budhe saya). Ibu mengikuti pelatihan dan mencoba berbagai pekerjaan, salah satunya adalah sebagai baby sitter dan asisten perawat. Inilah salah satu puzzle yang menurut saya sangat berpengaruh terhadap perjalanan hidup saya.

Sebagai baby sitter, Ibu mendapat pengalaman merawat anak-anak di lingkungan kelas menengah ke atas. Ibu belajar dan beradaptasi dengan kebiasaan dan budaya di lingkungan tersebut. Sebagai contoh, kebiasaan untuk memasak dengan menu yang sehat, mengenalkan buku dan bacaan sejak dini kepada balita. Ibu, seorang gadis sederhana dari Wonogiri, sudah mengenal menu rumahan yang sehat dan pentingnya literasi untuk balita sejak tahun 1980-an. Pengetahuan tersebut terbawa sampai Ibu menikah dan memiliki bayi pertamanya, yaitu saya 🙂

Beberapa hal yang masih saya ingat sampai sekarang tentang kenangan masa kecil adalah:

Continue reading