Archive for April, 2021|Monthly archive page

One on One

Saat berbicara atau berdiskusi dengan anak-anak, sering saya ingin menyelesaikan cepat-cepat dan segera sampai pada kesimpulan. Sebagian besar isinya adalah ada hal yang ingin saya sampaikan, dan harus segera mereka pahami.

Cepat-cepat, segera, sekarang juga, dll…

Saya sadar hal itu tidak sepenuhnya benar.

Mereka perlu juga bicara ngalor ngidul, dan saya dengarkan dengan antusias.

Mereka perlu juga bicara secara privat, seiring dengan bertambahnya usia mereka.

Beberapa hari ini, saya mulai untuk menyediakan ruang diskusi atau waktu luang dengan satu per satu dari mereka tanpa disertai intensi kuat untuk menasihati. Sekedar ngobrol, mendengar mereka kenapa begini, kenapa begitu. Tetap ada nilai yang ingin disampaikan sih, tapi lebih tersirat.

Dari mana semua itu berasal?

Kenangan ruang ICU, 19 Desember 2020

Ya Hayyu, ya Qayyum, birahmatika astagdiz. Ya Rabbii, aslihlii fii sya’ni kullahu wa laa takkilnii ilaa nafsii tharfatan ‘ainan abadan.

Perbaikilah segala urusanku. Dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun walau sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dariMu selamanya.

Selain momen saat Bapak kritis, yang membuat menangis adalah momen saat Bapak membaik kondisinya. Betapa Maha kuasanya Allah SWT yang mampu menciptakan manusia yang bisa menolong sesamanya, dengan tangan yang cekatan, teknologi yang canggih, obat yang manjur, keputusan-keputusan yang tepat. Dari mana semua itu berasal?

Ya Hayyu, ya Qayyum,

Wahai Dzat Yang Maha Hidup, Yang mampu berdiri sendiri tanpa bantuan apapun, Yang menjadi awal dari segala sesuatu, segala puji hanya milikMu.

Petis dan Liwet

Uih sakola urang pepetisan di tambakan balong yuuk!

Hampir setiap hari itulah yang terjadi setiap pulang sekolah. Main bersama di area kolam ikan dengan agenda utama adalah membuat rujak petis. Di daerah Priangan, rujak petis adalah rujak buah-buahan lokal (nanas, mangga muda, mentimun, pepaya muda, dll) dengan saus dari kacang, gula aren, cabe rawit, ditambah asem dan terasi. Setiap orang ditugaskan membawa buah, bumbu, atau cobek. Setelah semua anggota berkumpul, langsung pergi ke tempat yang telah ditentukan. Potong-potong buah, uleg-uleg bumbu, cicip-cicip rasa, cocol-cocol buah, ngobrol-ngobrol sampai adzan Ashar berkumandang dari masjid Al-Ikhlash.

Jika akhir pekan, biasanya agendanya agak berbeda yaitu liliwetan, alias membuat nasi liwet bareng-bareng dengan menggunakan kompor darurat dari tiga batu yang disusun membentuk tungku. Ada yang bertanggung jawab terhadap matangnya nasi. Ada yang menjadi PJ sambal terasi. Ada yang membawa seikat daun singkong untuk lalapan. Ada yang bertugas goreng tempe atau tahu. Setelah matang, selembar daun pisang disiapkan, semua nasi ditumpahkan ke atasnya. Lauk, lalapan, sambal disusun di atasnya. Semua peserta liliwetan duduk berhadap-hadapan untuk menyantap hidangan.

Berbicara tentang petis, sejak 12 tahun yang lalu, telah terjadi perubahan fundamental dalam diri saya saat memaknainya (tsah…). Sekarang, jika mendengar kata petis bukan lagi rujak buah-buahan segar yang terbayang dalam pikiran saya. Melainkan tahu tek, ikan bakar dan sambel petis, tajin palapa, rujak cingur, dan semua kuliner daerah tapal kuda berbasis petis merah atau hitam. Ternyata di belahan Pulau Jawa bagian timur, petis adalah nama bumbu dari rebusan ikan laut/udang/kupang yang dimasak dalam waktu lama hingga membentuk pasta yang lengket dan gurih.

Berbicara tentang nasi liwet, saya sudah memahami dan menerima perbedaan nasi liwet Sunda dan Solo sejak lama. Nasi liwet Solo adalah nasi gurih yang dimasak dengan metode liwet dengan lauk tumis pepaya muda, telur putih, dan suwiran ayam. Sedangkan nasi liwet Sunda identik dengan nasi yang dimasak dalam panci kastrol dengan disertai irisan bawang merah, cabai merah/rawit, sereh, daun salam, dan ikan asin yang langsung dimasak bersama nasi.

Alhamdulillah, betapa kaya kuliner nusantara dan saya sangat bersyukur bisa menikmati varian-variannya. Sampai-sampai, ada komentar: ini memang lidahnya yang adaptif atau memang doyan (nggragas).